Jumat, 30 Januari 2009

Jenis Kertas Suara Pemilu 2009

Sesuai Peraturan KPU no.34 th.2008 tentang Surat Suara Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota tahun 2009,KPU memutuskan pada Bab II Pasal 5 ayat (1) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, berbentuk lembaran empat persegi panjang, terdiri dari 2 bagian,yang disebut bagian dalam dan bagian luar. (2) Surat suara yang dimaksud pada ayat (1), pada bagian dalam terdapat 2 (dua) bagian, yang disebut bagian atas yang memuat Judul Surat suara, logo KPU, dan logo Pemilu 2009, serta bagian bawah memuat nomor urut, nama dan gambar Parpol serta nomor urut dan nama calon tetap anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota....(4) Surat suara untuk calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat dengan ketentuan :
a. bentuk : empat persegi panjang, vertikal ;
b. ukuran : 54 x 84 cm ;
c. tanda gambar : berwarna (empat sparasi warna) ;
d. bahan kertas : HVS 80 gram ;
e. Warna kertas : Putih dan ;
f. Cetak : dua muka (bolak-balik), biasa (konvensional) dengan
hasil cetak berkualitas baik.
Pasal 7 ayat (5) Warna bagian luar atas surat suara dalam keadaan terlipat, ditentukan :
a. tulisan Surat suara Pemilihan Umum 2009 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat warna hitam,
tulisan DPR berwarna putih, dan warna dasar Kuning ;
b. tulisan Surat suara Pemilihan Umum 2009 Anggota Dewan Perwakilan Daerah warna Hitam,
tulisan DPD berwarna putih, dan warna dasar merah ;
c. tulisan Surat suara Pemilihan Umum 2009 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah warna
Provinsi warna hitam tulisan DPRD berwarna putih, dan warna dasar biru ;
d. tulisan Surat suara Pemilihan Umum 2009 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota warna hitam tulisan DPRD Kabupaten / Kota berwarna putih, dan warna
dasar hijau.

demikian informasi tersebut kami berikan kepada masyarakat yang belum mengetahui jenis kertas suara dari KPU.

Kamis, 29 Januari 2009

Aneka Satgas PDI Perjuangan




Rakernas di solo, ada 3 jenis satuan tugas (Satgas) yang berjaga di rakernas solo kemarin.

Agenda Ketua Umum DPP PDI Perjuangan

Merdeka!!!

SIARAN PERS DPP PDI PERJUANGAN:
DPP PDI Perjuangan Putuskan Beberapa Agenda Partai dalam Waktu Dekat

Infokom DPP PDI Perjuangan - Rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hari Kamis (11/12) siang hari tadi memutuskan beberapa hal terkait agenda Partai dalam waktu dekat, diantaranya adalah mengenai rencana kegiatan Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri untuk bersilaturahim ke beberapa daerah di Indonesia bagian timur, serta kelangsungan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai di Solo.

Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri, siang itu memutuskan untuk melakukan penjadwalan ulang pelaksanaan agenda kegiatan Ketua Umum untuk bersilaturahim dengan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia bagian timur.

Kegiatan silaturahim yang sedianya akan diselenggarakan pada sekitar minggu ke 4 bulan Desember ini, dalam rapat Kamis siang tadi diputuskan akan dihelat pada tanggal 3-8 Januari 2009, sebelum pelaksanaan Rakernas Partai di Solo.

Dijelaskan oleh Ketua bidang Eksternal Informasi dan Komunikasi (Infokom) DPP PDI Perjuangan, Daryatmo Mardiyanto, bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj Megawati Soekarnoputri dan perlu menyesuaikan beberapa jadwal kegiatan agenda internal Partai lainnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, agenda utama dalam rencana kegiatan silaturahim Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga merupakan Ibu Bangsa Indonesia bersama masyarakat Indonesia bangian timur tersebut akan lebih focus dalam menyerap perhatian, aspirasi serta harapan masyarakat, juga yang terkait dengan persoalan-persoalan lokal berdimensi nasional.

“Juga untuk menyerap aspirasi, perhatian dan harapan masyarakat kepada para kepala daerah yang berasal dari kader Partai maupun yang diusung PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah setempat,” jelas Ketua DPP, Daryatmo Mardiyanto.

Terkait kegiatan lainnya, rapat DPP yang langsung dipimpin oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Kamis (11/12) siang tadi juga memutuskan untuk melaksanakan Rakernas Partai di Solo pada 27-29 Januari 2009.

Rakernas yang akan diikuti oleh jajaran struktural Partai hingga tingkat Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Nusantara ini juga akan diikuti oleh perwakilan-perwakilan badan atau organisasi-organisasi se asas dan se aspirasi dengan PDI Perjuangan.

Keterlibatan jajaran struktural Partai dari seluruh wilayah Nusantara tersebut memiliki arti yang sangat penting dalam Rakernas bulan depan tersebut. “Karena Rakernas mengkonsolidasikan seluruh jajaran Partai untuk pemenangan agenda Partai dalam pemilu legislatif dan pemenangan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri dalam pemilu Presiden 2009,” jelas mas Dar, demikian Daryatmo Mardiyanto akrab disapa.

Lebih lanjut dijelaskannya pula, totalitas dan kesungguhan seluruh kader Partai, terlebih dalam hal peran teknis dalam pensosialisasian secara makksimal proses pemilihan atau pengambilan suara dalam pemilu, dengan cara baru, akan dapat meminimalisir suara-suara yang tidak sah karena kekeliruan teknis saat memilih. “Hal ini jelas perlu mendapat perhatian dari seluruh kader Partai mengingat konstituen utama PDI Perjuangan adalah kaum tradisional,” lanjutnya.

Permainan Yoyo


Dalam pidatonya di Rakernas ke IV di Solo,Jawa Tengah, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Hj.Megawati Soekarnoputri mengkritik pemerintahan SBY tidak lebih dari permainan Yoyo. "Pemerintah telah menjadikan rakyat seperti permainan yoyo, Dibikin naik-turun, dilempar kesana kemari. Membuat rakyat semakin tidak menentu hidupnya." ujarnya di hadapan ribuan kadernya. Kritikan Megawati bukan kali ini saja, pada tahun 2008 lalu mega mengatakan. "Pemerintah saat ini seperti penari poco-poco. Maju satu langkah, mundur satu langkah. Maju dua langkah, mundur pun dua langkah. Artinya, hanya diam di tempat dan tidak maju-maju.". di tahun 2007 kritikan terus mengalir pada pemerintahan SBY, yakni mega mengatakan. "Pemerintah sekarang ini diharapkan bisa mengurangi kemiskinan. Pemberantasan kemiskinan bukan sekedar membagi-bagikan uang. Itu Sinterklas. (8 September 2007). "Rakyat ingin melihat rangkaian kenyataan........Kurangi tebar pesona dan tunjukkan tebar kinerja. Itupun kalau bisa." (11 Januari 2007)

Rabu, 28 Januari 2009

"Utamakan Sosialisasi Penandaan Satu Kali"

Koordinator Program Riset, Advokasi dan Pemantauan Media, Institut Studi Arus Informasi (ISAI) Ahmad Faisol mengatakan, KPU harus mengutamakan sosialisasi penandaan satu kali pada kolom nama parpol atau kolom nama caleg atau kolom nomor urut caleg.
Hal tersebut untuk menekan tingginya jumlah suara tak sah dalam Pemilu 2009. "Setidaknya informasi tentang cara memilih dapat meningkatkan suara tidak sah karena kesalahan dalam memberikan suara. Jadi KPU harus memaksimalkan sosialisasi cara memilih, bukan berkutat pada penyiapan aturan tata cara pemilih," jata Faisol di Jakarta, kemarin.
Dengan waktu yang tersisa sebelum pelaksanaan pemilu 9 April 2009, dia berharap, KPU dapat memaksimalkan sosialisasi terutama tentang tata cara memilih.
Sementara, bekas anggota KPU Mulyana W Kusumma menyatakan sosialisasi Pemilu 2009 tidak hanya menjadi tugas KPU semata, tetapi departemen lainnya.
Sebagai informasi, tata cara pemungutan suara untuk Pemilu 2009 berbeda dari pemilu sebelumnya.
Pada 2004, pemungutan suara dilakukan dengan mencoblos dua kali yuakni pada kolom nama partai dan kolom nama caleg atau kolom nomor caleg. Sementara Pemilu 2009, pemberian suara dilakukan dengan cara mencentang satu kali saja.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang khawatir puluhan juta pemilih akan kehilangan suaranya karena pemilih menggunakan tanda pilihnya berbeda dengan aturan KPU.
Dari hasil survey Formappi, diketemukan fakta bahwa 20-21 persen suara menjadi tidak sah karena masyarakatnya gunakan tanda pilih yang berbeda dari aturan KPU.
"Ini harus jadi peringatan dini bagi penyelenggara Pemilu," kata Salang, dalam jumpa pers, kemarin.

Rakernas PDI Perjuangan di Solo


Solo (ANTARA)- PDI Perjuangan akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 26 sampai 29 Januari 2009 di Solo guna membahas program kerja untuk memenangkan Pemilu 2009 dan calon wakil presiden.

ADVERTISEMENT

Untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2009 mendatang, baik legislatif maupun Presiden semuanya harus bekerja keras, kata Fungsionaris DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, dalam kunjungannya ke perumahan penyandang cacat di Kadipiro, Solo, Kamis.

Rakernas PDI Perjuangan tersebut akan membahas tiga agenda besar, yaitu target pemenangan Pemilu legislatif 2009, membahas skenario ideologi perjuangan partai ke depan dan kriteria calon wakil presiden yang bakal mendapingi calon presiden, kata Puan Maharani yang juga sebagai Ketua Panitia Rakernas tersebut.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta, Hadi Rudyatmo mengatakan, peserta Rakernas yang bakal hadir seluruhnya tercatat sebanyak 1.200 orang dari seluruh Indonesia.

"Ya kalau dihitung kesemuanya dengan panitia maupun peserta Rakernas jumlahnya bisa mencapai 1.300 orang yang bakal datang di Solo itu. Jadi untuk tanggal tersebut hotel-hotel yang ada di kota ini saya kira penuh semua khususnya yang berbinrang," ucapnya.

Mengenai persiapan, Rakernas tersebut, ia mengatakan sampai saat ini sudah 90 persen. Untuk yang membuka Rakernas sendiri akan dilakukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Selasa, 27 Januari 2009